Contoh berita masjid : "Ustadz Edih : Syirik"

"Ustadz Edih : Syirik"
Dakwahpos.com, Bandung- Dalam khutbah Jumat 10 November 2017 kemarin. Ustadz Edih menjelaskan tentang syirik. Sebagai umat muslim sudah sepantasnya kita mengetahuinya.
Syirik secara bahasa memiliki pengertian menunjukkan keikutsertaan dan lawan dari kata sendirian. Sedangkan untuk definisi syirik secara istilah memiliki pengertian menyamakan sesuatu atau seseorang dengan selain Allah dalam suatu perkara yang menjadi kekhususannya. Perbuatan Syirik sendiri terbagi menjadi dua macam yaitu syirik besar dan juga syirik kecil. Syirik yang dikatakan kecil karena syirik yang dilakukan ini belum membuatnya hingga menyekutukan Allah. Sedangkan untuk syirik besar telah sampai pada tahap menyekutukan Allah. Jika sudah sampai batas syirik besar tentu anda harus segera bertobat secara benar dab secepatnya sebelum murka Allah menghampiri.

“Kita sebagai umat Islam yang hidup dalam kehidupan dunia yang rawan dengan segala perilaku syirik harus benar-benar membentengi diri dengan keimanan yang harus benar-benar di jaga. Dalam masyarakat kita, budaya yang seringkali dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia adalah budaya syirik, yang dianggap sebagai salah satu bentuk warisan budaya. Dan terkadang umat Islam sendiri tanpa sadar juga telah melakukan berbagai tradisi nenek moyang. Sebagai contoh yang paling nyata adalah saat acara pernikahan, acara khitanan, dan belum lagi yang meminta pertolongan dengan larung sesaji ke salah satu laut, dengan meminta tolong pada kuburan seseorang yang dianggap digdaya dan masih banyak lagi contoh budaya yang bisa mengantarkan kita kepada perbuatan syirik
Kita sebagai umat Islam yang hidup dalam kehidupan dunia yang rawan dengan segala perilaku syirik harus benar-benar membentengi diri dengan keimanan yang harus benar-benar di jaga. Dalam masyarakat kita, budaya yang seringkali dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia adalah budaya syirik, yang dianggap sebagai salah satu bentuk warisan budaya. Dan terkadang umat Islam sendiri tanpa sadar juga telah melakukan berbagai tradisi nenek moyang. Sebagai contoh yang paling nyata adalah saat acara pernikahan, acara khitanan, dan belum lagi yang meminta pertolongan dengan larung sesaji ke salah satu laut, dengan meminta tolong pada kuburan seseorang yang dianggap digdaya dan masih banyak lagi contoh budaya yang bisa mengantarkan kita kepada perbuatan syirik.

“Perbuatan syirik merupakan salah satu jenis perbuatan yang paling berbahaya untuk mengikis aqidah Umat Islam. Beberapa bahaya dari perbuatan syirik tersebut yaitu :

  1. Perbuatan syirik merupakan salah satu jenis dosa dan kezhaliman yang terbesar.
  2. Perbuatan syirik merupakan perbuatan yang dapat menghapus amalan seseorang. Apabila pada awalnya ia adalah seorang muslim atau bukan, jika telah terlanjur berbuat syirik maka segala bentuk perbuatan yang akan mendapatkan pahala semuanya akan dihapus.
  3. Jika seseorang telah melakukan perbuatan syirik dan ia meninggal sebelum ia sempat bertaubat, maka Allah SWT tidak akan pernah mengampuni dosanya untuk selamanya.
4.      Apabila seseorang meninggal dalam keadaan musyrik, maka ia diharamkan untuk masuk syurga, dan tempat yang pantas untuknya adalah negara jahannam dan akan kekal selamanya”. Ujar ustadz Edih saat berceramah (10/11/2017).


Diakhir khutbahnya, ustadz Edih mengatakan bahwa keempat hal tersebut, merupakan sedikit dari bahaya syirik yang akan kita dapatkan. sehingga marilah kita sama-sama berdoa, semoga kita bukanlah termasuk ke dalam golongan orang yang menyekutukan Allah.

Komentar